Pada artikel ini,
Saya membahas soal cara kerja software recovery data. Memang disitu
hanya ada soal teorinya, soal prakteknya? Nah makanya saya tulis disini,
hitung-hitung untuk melengkapi artikel itu….pada waktu itu memang saya
masih belum menemukan software recovery yang cocok, masih sekedar
coba-coba. Nah karena masih coba-coba itulah, saya tidak berani
menyarankan software recovery tertentu. Masa buat pembaca Komputok kok
coba-coba (lho mirip iklan apa ya?)
Oke… Mungkin saat ini berbeda…ada software recovery yang
kebetulan(mungkin tidak kebetulan) kinerjanya bagus dan nampaknya cocok
untuk dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Dari judul artikel ini bisa
di ketahui kalau software itu bernama Recuva. Software ini ditulis oleh
tim dari Piriform. Logonya berupa gambar harddisk dan topi proyek. Ada
yang sedikit mengganjal mengenai logo itu, apa hubungannnya harddisk dan
recovery dengan topi proyek?? Kalau itu topi pemadam kebakaran mungkin
masih nyambung. Tapi biarlah, saya tidak mau ambil pusing. Beberapa
yang menjadi kelebihannya : Mudah, Cepat, murah(gratis), Ringan, Akurat…
ah..pokoknya power full
Oke…kita bahas kelebihannya itu satu persatu
Mudah
Saat software ini pertama kali dijalankan, yang tampil adalah wizard yang memudahkan penggunanya ketika mau mengembalikan datanya yang rusak. Jendela pertama berisi ucapan selamat datang. Bila sudah cukup merasa tersanjung dengan ucapan itu, tekan next saja atau bila tidak ingin mengikuti wizard itu, tekan saja cancel, maka jendela utama recuva akan tampil. Keseluruhan, ada 4 jendela wizard yang harus dilewati untuk memulai merecover. Di jendela-jendela itu recuva menanyakan detail spesifik mengenai file yang ingin di recover.
Jreng-jreng-jreng...selamat datang!
Apabila pada saat tampil jendela selamat datang kita menekan cancel, akan terbuka jendela utama Recuva, tanpa wizard. Disini pun pengguna akan dimudahkan, untuk memulai recovering, tinggal pilih drive yang diinginkan, kemudian tekan scan. Tunggu scan hingga selesai. Setelah selesai, tinggal centang file hilang yang berhasil di temukan Recuva, dan recover.
Memang disini saya tidak menjelaskan detail soal penggunaan Recuva, karena selain penggunaannya relatif mudah, tipe artikel ini juga bukanlah tutorial tapi review, jadi wajar saja….
jendela utama Recuva
Cepat
Nah…ini yang saya suka dari Recuva. Sebelum mengenal Recuva, saya sudah banyak mencoba software recovery lain. Rata-rata software itu kinerjanya relatif lambat, baik saat recovery ataupun saat scanning. Tapi recover dengan Recuva, jreng…tiba-tiba saja sudah selesai.
Pada saat saya coba, Recuva mencatat waktu 15 detik pada saat scanning flashdisk saya yang berkapasitas 2 GB, scanning dilakukan pada mode biasa bukan pada mode deep scan. Hasil scanning tersebut ditemukan 4521 file dengan berbagai kondisi . Sedangkan pada kondisi deep scan membutuhkan waktu sekitar 4 menit, jumlah file yang ditemukan sebanyak 4852 file.
Pada proses recovering, dari uji coba merecover beberapa file yang berbeda menunjukan adanya variasi kecepatan yang signifikan. Saat di coba melakukan recover file berukuran 50 MB dengan kondisi poor, membutuhkan waktu 26 detik atau sekitar 2 MB/s . Kemudian saat di coba merecover file berukuran 6 MB hanya membutuhkan waktu 1 detik. Saat di coba di file lainnya, ternyata hasilnya berbeda-beda. Namun kebanyakan proses recovering memiliki kecepatan kira-kira 2 MB/s. Semua itu tergantung dari kondisi dan letak file, kemampuan komputer serta jenis medianya.
Waktu yang dibutuhkan....3 file itu totalnya sekitar 10 MB
Murah
Ya…software ini sifatnya freeware…alias GRATIS..tis
Ringan
Oke…mungkin dalam hal ini sifatnya relatif. Bisa saja di komputer saya Recuva berjalan dengan ringannya, tapi di komputer lain yang sudah waktunya pensiun Recuva berjalan dengan sangat lambat, hingga perlu direstart berkali-kali.
Tapi memang catatan mengenai konsumsi memory dan processor dari Task Manager tidak menunjukan Recuva sebagai software yang rakus. Konsumsi memory Recuva pada saat idle hanya sekitar 1 MB, sedangkan saat proses scanning, konsumsi memory melonjak hingga 50 MB. Tapi setelah selesai scanning, penggunaan memory kembali menurun.
Akurat
Dalam hal ini, Informasi yang disediakan Recuva mengenai informasi file yang ditemukan sangat lengkap, dan inilah yang membuat Recuva akurat. Informasi tersebut mengenai kondisi file, apakah masih bagus, buruk, sangat buruk atau malah sudah wassalam alias sudah tidak bisa diselamatkan sama sekali. Selain itu, yang membuat Recuva semakin akurat , ada informasi mengenai file mana yang telah menimpa file yang hendak di recovery. File yang menimpa itulah yang membuat file yang sudah dihapus sulit di recover dengan sempurna.
Informasi mengenai kondisi file yang terhapus, lengkap dengan alasannya
Selain mode scanning biasa, ada juga mode deep scan. Proses scanningnya jauh lebih lama dari mode biasa. Mengenai mekanisme kerjanya, jangan tanya saya, coba hubungi saja pembuatnya. Yang jelas, pada mode deep scan banyak file yang sebelumnya tidak ditemukan pada mode biasa berhasil di temukan saat deep scan. File yang ditemukan di mode deep scan umumnya berada dalam kondisi bagus dan dapat direcover dengan sempurna.
Nah…sekarang kita punya alasan masuk akal mengapa harus menggunakan Recuva.Lagipula kemampuan Recuva bukan hanya merecover file yang hilang, Recuva bisa digunakan untuk menghapus secara permanen data, sehingga tidak dapat direcover kembali. Yaitu dengan memanfaatkan perintah “Secure Delete cheked” atau “secure delete highlighted” . Bagaimana? Tertarik? Baik… bila ingin memiliki segera download softwarenya
, Ukurannya hanya sekitar 2 MB.(AHP,11 Mei 2009 7:40)
Oke…kita bahas kelebihannya itu satu persatu
Mudah
Saat software ini pertama kali dijalankan, yang tampil adalah wizard yang memudahkan penggunanya ketika mau mengembalikan datanya yang rusak. Jendela pertama berisi ucapan selamat datang. Bila sudah cukup merasa tersanjung dengan ucapan itu, tekan next saja atau bila tidak ingin mengikuti wizard itu, tekan saja cancel, maka jendela utama recuva akan tampil. Keseluruhan, ada 4 jendela wizard yang harus dilewati untuk memulai merecover. Di jendela-jendela itu recuva menanyakan detail spesifik mengenai file yang ingin di recover.
Jreng-jreng-jreng...selamat datang!
Apabila pada saat tampil jendela selamat datang kita menekan cancel, akan terbuka jendela utama Recuva, tanpa wizard. Disini pun pengguna akan dimudahkan, untuk memulai recovering, tinggal pilih drive yang diinginkan, kemudian tekan scan. Tunggu scan hingga selesai. Setelah selesai, tinggal centang file hilang yang berhasil di temukan Recuva, dan recover.
Memang disini saya tidak menjelaskan detail soal penggunaan Recuva, karena selain penggunaannya relatif mudah, tipe artikel ini juga bukanlah tutorial tapi review, jadi wajar saja….
jendela utama Recuva
Cepat
Nah…ini yang saya suka dari Recuva. Sebelum mengenal Recuva, saya sudah banyak mencoba software recovery lain. Rata-rata software itu kinerjanya relatif lambat, baik saat recovery ataupun saat scanning. Tapi recover dengan Recuva, jreng…tiba-tiba saja sudah selesai.
Pada saat saya coba, Recuva mencatat waktu 15 detik pada saat scanning flashdisk saya yang berkapasitas 2 GB, scanning dilakukan pada mode biasa bukan pada mode deep scan. Hasil scanning tersebut ditemukan 4521 file dengan berbagai kondisi . Sedangkan pada kondisi deep scan membutuhkan waktu sekitar 4 menit, jumlah file yang ditemukan sebanyak 4852 file.
Pada proses recovering, dari uji coba merecover beberapa file yang berbeda menunjukan adanya variasi kecepatan yang signifikan. Saat di coba melakukan recover file berukuran 50 MB dengan kondisi poor, membutuhkan waktu 26 detik atau sekitar 2 MB/s . Kemudian saat di coba merecover file berukuran 6 MB hanya membutuhkan waktu 1 detik. Saat di coba di file lainnya, ternyata hasilnya berbeda-beda. Namun kebanyakan proses recovering memiliki kecepatan kira-kira 2 MB/s. Semua itu tergantung dari kondisi dan letak file, kemampuan komputer serta jenis medianya.
Waktu yang dibutuhkan....3 file itu totalnya sekitar 10 MB
Murah
Ya…software ini sifatnya freeware…alias GRATIS..tis
Ringan
Oke…mungkin dalam hal ini sifatnya relatif. Bisa saja di komputer saya Recuva berjalan dengan ringannya, tapi di komputer lain yang sudah waktunya pensiun Recuva berjalan dengan sangat lambat, hingga perlu direstart berkali-kali.
Tapi memang catatan mengenai konsumsi memory dan processor dari Task Manager tidak menunjukan Recuva sebagai software yang rakus. Konsumsi memory Recuva pada saat idle hanya sekitar 1 MB, sedangkan saat proses scanning, konsumsi memory melonjak hingga 50 MB. Tapi setelah selesai scanning, penggunaan memory kembali menurun.
Akurat
Dalam hal ini, Informasi yang disediakan Recuva mengenai informasi file yang ditemukan sangat lengkap, dan inilah yang membuat Recuva akurat. Informasi tersebut mengenai kondisi file, apakah masih bagus, buruk, sangat buruk atau malah sudah wassalam alias sudah tidak bisa diselamatkan sama sekali. Selain itu, yang membuat Recuva semakin akurat , ada informasi mengenai file mana yang telah menimpa file yang hendak di recovery. File yang menimpa itulah yang membuat file yang sudah dihapus sulit di recover dengan sempurna.
Informasi mengenai kondisi file yang terhapus, lengkap dengan alasannya
Selain mode scanning biasa, ada juga mode deep scan. Proses scanningnya jauh lebih lama dari mode biasa. Mengenai mekanisme kerjanya, jangan tanya saya, coba hubungi saja pembuatnya. Yang jelas, pada mode deep scan banyak file yang sebelumnya tidak ditemukan pada mode biasa berhasil di temukan saat deep scan. File yang ditemukan di mode deep scan umumnya berada dalam kondisi bagus dan dapat direcover dengan sempurna.
Nah…sekarang kita punya alasan masuk akal mengapa harus menggunakan Recuva.Lagipula kemampuan Recuva bukan hanya merecover file yang hilang, Recuva bisa digunakan untuk menghapus secara permanen data, sehingga tidak dapat direcover kembali. Yaitu dengan memanfaatkan perintah “Secure Delete cheked” atau “secure delete highlighted” . Bagaimana? Tertarik? Baik… bila ingin memiliki segera download softwarenya
, Ukurannya hanya sekitar 2 MB.(AHP,11 Mei 2009 7:40)
Sumber Komputok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar